Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi
Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang
pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang yang muncul di pasar (Hermawan Kertajaya).
Segmentasi
pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Maka dari itu setiap
orang yang akan memulai untuk membangun usaha haruslah mempelajari dan memahami
segmentasi terlebih dahulu terutama penerapannya.
Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen
kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli
yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix
tersendiri. Dengan demikian yang semula pasarnya satu dan luas,kemudian
dibagi-bagi atau disegmentasi oleh pemasar menjadi beberapa bagian pasar yang
sifatnya homogen. Homogenitas pasar tersebut dicari dan ditentukan sendiri oleh
pihak pemasar.
Pengertian segmentasi pasar sebagai suatu strategi
perusahaan tidaklah semata dilakukan dengan cara membedakan produk atau bahkan
menciptakan produk baru (product diversification), tetapi didasarkan atas perbedaan
minat dan kebutuhan konsumen.
Definisi Segmentasi
Pasar oleh beberapa ahli :
1. Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254)
pasar terdiri dari pembeli dan pembeli
berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya,
lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki
kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar
potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program
pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap
membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli
produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan
mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau
tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok
pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307).
2. Swastha & Handoko (1997)
mengartikan segmentasi pasar sebagai
kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam
satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
3. Pride & Ferrel (1995)
mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah
suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan
kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli dan
sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok
pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan
produk yang serupa.
4. Swastha & Handoko (1987)
yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu
tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan
sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.
Peranan segmentasi
dalam marketing :
1.
Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke
pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita.
2.
Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan
posisi kita di pasar
3.
Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan
strategi marketing kita selanjutnya.
4.
Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan
memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda.
Segmen pasar yang
baik memenuhi keriteria berikut:
1.
Serupa di
dalam
Pelanggan dalam segmen pasar sebaiknya
se-serupa mungkin berkenaan dengan respon mereka terhadap variabel padua
pemasaran dan dimensi segmentasi mereka.
2.
Berbeda di antara;
Pelanggan dalam segmen berbeda sebaiknya
se-berbeda mungkin berkenaan dengan respon mereka terhadap variabel padua
pemasaran dan dimensi segmentasi mereka.
3.
Substansial
Segmen harus cukup besar supaya
menguntungkan.
4.
Operasional
Dimensi-dimensi segmentasi harus berguna
untuk identifikasi pelanggan dan menentukan variabel paduan pemasaran.
Kegiatan segmentasi
pasar harus dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:
a.
Pasar lebih mudah dibedakan
Setiap produk yang dihasilkan adalah untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar produk tersebut dapat diterima
tentunya haruslah sesuai dengan selera konsumen. Sedangkan dilain pihak dengan
keadaan pasar yang heterogen dan selera konsumen yang selalu berkembang
tentunya sulit untuk dapat diikuti oleh perusahaan secara terus menerus. Dalam
hal ini perusahaan akan cenderung mencari sekelompok konsumen yang sifatnya homogen
sehingga lebih mudah untuk memahami selera konsumen. Dengan demikian pasar
lebih mudah dibedakan dengan kelompok pasar yang lain.
b.
Pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik
Dalam memenuhi kebutuhannya konsumen selalu
menginginkan empat hal penting yaitu kualitas barang yang bagus, harga yang
terjangkau serta pelayanan yang baik dan memuaskan serta ketepatan waktu. Dari
keempat hal tersebut yang sangat dominan adalah perihal pelayanan. Banyak
konsumen lari ketempat lain karena masalah pelayanan. Harga dan kualitas kadang
menjadi nomor dua dibanding pelayanan. Menyadari hal tersebut maka segmentaasi
pasar harus dilakukan agar dapat memberikan pelayanan yang mengarah kepada
pasarnya. Bentuk pelayanan yng diberikan oleh perusahaan adalah menyediakan tempat
parkir yang luas dan gratis. Pelayanan ini juga dimaksudkan untuk menarik
perhatian konsumen
c.
Strategi pemasaran menjadi lebih mengarah
Mengingat luas dan beragamnya pasar
konsumen, maka akan sulit untuk melayani semua konsumen yang sangat heterogen tersebut.
Maka dengan melayani konsumen yang sifatnya homogen maka strategi pemasaran
yang direncanakan dapat lebih mengarah dalam menyusun marketing mix yang
meliputi perencanaan produk, harga, distribusi dan promosinya sehingga menjadi
lebih tajam.
d.
Mendesain Produk
Mendisain produk-produk yang lebih
responsif terhadap kebutuhan pasar karena hanya dengan memahami segmen-segmen
yang responsif terhadap suatu stimuli maka pemasar dapat mendisain produk yang
sesuai dengan kebutuhan segmen ini. Teknik-teknik riset yang dikembangkan dalam
beberapa tahun terakhir ini seperti Analisis Faktor, Analisis Klaster,
Conjoint, dan Discriminant.
e.
Menganalisis Pasar
Segmentasi pasar membantu pihak manajemen
mendeteksi siapa saja yang akan menggerogoti pasar produknya. Para pesaing itu
memiliki kemampuan untuk memberikan alternatif pilihan produk bagi konsumen dan
tidak sekedar menghasilkan produk yang sama.
f.
Menemukan Peluang (nieche)
Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang
menguasai segmen pasar dengan baik akan sampai pada ide untuk menenmukan
peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu yang besar.
g.
Menguasai posisi yang superior dan kompetitif
Perusahaan yang menguasai segmen dengan
baik umumnya adalah mereka yang paham betul konsumennya. Mereka mempelajari pergeseran-pergeseran
yang terjadi di dalam segmennya.
h.
Menentukan Strategi komunikasi yang efektif dan
efisien
Komunikasi dengan konsumen akan lebih efektif
jika perusahaan tahu persis siapa segmennya termasuk warna favoritnya, jenis
musik kesukaan, kegiatan sehari-hari dan pendapatnya pribadi tentang lingkungan
sekitarnya. Aplikasi media iklan pun akan berbeda-beda menurut segmennya
seperti media cetak ekslusif tentu cocok dengan segmen premium.
Hal-hal Yang Perlu
Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya
banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut
antara lain sebagai berikut:
Variabel-Variabel
Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai
dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar.
Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat
menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi
yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah
variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab
ituperlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan
jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
1. Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi
unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota,
wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh
kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi
pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan
kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota
keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/
belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga
yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada
tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan misalnya: Jawa, Madura, Bali,
Manado, Cina dan sebagainya.
3. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi
kelompok-kelompok berdasarkan:
a.
Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat,
pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah.
b.
Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno,
boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c.
Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau
pemerhati suatu produk.
4. Sosiocultural
Variabel sosiologis (kelompok) dan
antropologis (budaya) merupakan variabel sosiokultural, meyediakan dasar lebih
lanjut untuk segmentasi pasar. Untuk segmen pasar yang sukses dibagi lagi dalam
segmen sesuai dengan tahap pada :
a.
Daur hidup keluarga
b.
Kelas social
c.
Budaya dan sub budaya dan
d.
Lintas budaya atau segmentasi pemasaran global
5. Segmen hubungan menggunakan cara ekstrim
Sebuah cara ekstrim yang popular dan bentuk
efektif segmentasi untuk kategori penggunaan merek, seperti :
a.
Tingkat penggunaan : perbedaan segmentasi antara
pengguna berat, pengguna sedang, pengguna ringan dan bukan pengguna untuk
sebuah produk, jasa atau merek khusus.
b.
Tingkat kesadaran : kesadaran konsumen pada
produk, tingkat ketertarikan pada produk, kesiapan membeli produk atau apakah
konsumen butuh informasi tentang produk menyangkut semua aspek kesadaran
c.
Loyalitas merek : kadang-kadang digunakan
sebagai dasar untuk segmentasi. Pemasar kadang mencoba untuk
mengidentifikasikan karakteristik konsumen yang loyal merek tentu mereka bisa
langsung menjadi pendukung promosi mereka ke orang dengan karakteristik yang
sama dalam populasi yang lebih besar.
6. Segmen situasi penggunaan
Pemasar mengenal bahwa kesempatan atau
situasi kadang-kadang menentukan apakah konsumen akan membeli atau
mengkonsumsi. Untuk alasan ini mereka kadang-kadang focus pada situasi
penggunaan sebagai sebuah variabel segmentasi. Segmentasi berdasarkan
kesempatan dapat membantu perusahaan memperluas penggunaan produk.
7. Segmen benefit
Bentuk segmentasi yang kuat adalah dengan
mengklasifikasikan pembeli sesuai dengan manfaat berbeda yang mereka cari dari
produk. Eksekutif pemasaran dan periklanan secara konstan mencoba
mengidentifikasikan sebuah keuntungan paling penting dari produk atau jasa yang
akan menjadi sangat berarti bagi consumer. Sebuah studi yang meguji apakah yang
mengendalikan preferensi konsumen terhadap micro atau craftbeer, terindenfikasi
limakenutungan strategic brand yaitu :
a.
Fungsional (contoh kualitas)
b.
Nilai uang
c.
Manfaat social
d.
Manfaat emosi positif
e.
Manfaat emosi negative
Segmentasi benefit bisa juga digunakan
untuk bermacam-macam posisi merek dalam kategori produk yang sama.
8. Segmen hybrid
Pemasar secara umum membentuk segmen pasar
dengan kombinasi beberapa variabel segmen berdasarkan sebuah segmen tunggal.
Segmen geodemografis, adalah sangat berguna bagi ketika sesesorang pengiklan
atau pemasar menemukan prospek terbaik (kepribadian, tujuan dan ketertarikan)
bisa diisolasi di mana mereka hidup. Segmen lintasbudaya & global marketing
merupakan segmen geodemografis.
9. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan
pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka
terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku
merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Manfaat-manfaat
segmentasi pasar adalah:
1.
Dapat mendeteksi pasar dengan
kecenderungan-kecenderungan atau trend dalam pasar yang berubah.
2.
Dapat mendesain produk yang benar-benar sesuai
dengan permintaan pasar/konsumen.
3.
Dapat menentukan kampanye periklanan dengan
lebih efektif.
4.
Dapat mengerahkan dana promosi yang tersedia
dengan lebih efisien dalam media yang tepat pada segmen yang menawrkan potensi
keuntungan yang paling besar.
5.
Dapat mengatur usaha promosi sesuai dengan
periode-periode dimana reaksi pasarnya terbesar.
Biaya-biaya dan kelemahan
yang timbul akibat pelaksanaan strategi segmentasi pasar, yaitu:
1.
Biaya produksi akan lebih besar, karena
berproduksi pada waktu yang lebih pendek.
2.
Biaya penelitian akan menjadi lebih besar,
karena adanya kebutuhan akan meneliti segmen-segmen yang lebih banyak.
3.
Pencakupan pasar (market coverage) kemungkinan
menghasilkan kanibalisme dimana suatu produk mencuri penjualan produk lain pada
perusahaan yang sama.
Referensi