Proposal Penelitian

Pengertian proposal

Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan perlu dukungan atau persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.


Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering
digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah¬kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang¬orang yang membaca proposal tersebut. Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap¬tahap sebelumnya. Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Contoh Penyusunan Proposal

1.1.  Latar belakang masalah
Perusahaan secara umum terbagi dalam 3 (tiga) macam, yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Semua perusahaan baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur, dalam menjalankan aktifitasnya selalu membutuhkan persediaan (inventory). Persediaan dalam sebuah perusahaan berbeda-beda jenisnya antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Perusahaan memiliki kebijakan tersendiri dalam menentukan metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan pencatatan dan penilaian terhadap persediaan yang mereka miliki, karena kesalahan dalam penentuan metode penilaian perusahaan akan berpengaruh terhadap perhitungan laba/rugi perusahaan.
Persediaan yang dimaksud dapat berupa persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan produk setengah jadi, dan persediaan produk jadi. Dalam perusahaan dagang, persediaan yang ada hanyalah persediaan barang dagangan. Untuk perusahaan manufaktur jenis persediaan yang ada adalah persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan produk setengah jadi dan persediaan produk jadi. Khusus untuk perusahaan manufaktur, persediaan bahan baku untuk keperluan produksi merupakan suatu hal yang sangat penting. Kekurangan bahan baku dapat menimbulkan hambatan dalam proses produksi, sehingga perusahaan tidak dapat menghasilkan output yang optimal dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Sebaliknya persediaan bahan baku dalam jumlah yang sangat besar akan menimbulkan penambahan biaya yang sangat besar pula.
Terjadinya kekurangan persediaan bahan baku dapat disebabkan karena perusahaan membeli bahan baku dalam jumlah yang kecil dan juga karena perusahaan ingin menghindari biaya penyimpanan yang besar. Jadi semakin kecil persediaan bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan akan berakibat rendahnya biaya penyimpanan bahan baku tersebut. Sebaliknya semakin besar persediaan bahan baku digudang, akan memperbesar biaya penyimpanan persediaan bahan baku.
Besarnya biaya pemesanan biasanya tergantung dari frekuensi pemesanan bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin sering perusahaan melakukan pemesanan akan semakin besar pula biaya pemesanannya. Sebaliknya semakin jarang perusahaan melakukan pemesanan bahan baku maka akan semakin kecil biaya pemesanannya tetapi terdapat hubungan yang bertolak belakang antara biaya pemesanan dengan biaya penyimpanan.
Agar dapat berhasil dalam mencapai tingkat produksi yang diinginkan, perusahaan harus membuat rencana proses produksi dengan baik. Kemudian perencaan tersebut disertai pengendalian persediaan bahan baku bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang efisiensi. Besarnya persedian bahan baku, harus disertai dengan jumlah kebutuhan yang akan dipakai oleh perusahaan. Dengan demikian, untuk menentukan berapa banyak jumlah bahan baku yang akan dibeli dalam suatu periode, akan sangat tergantung kepada besarnya kebutuhan masing-masing jenis bahan baku untuk keperluan produksi.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penulisan ilmiah dengan judul “PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN RE ORDER POINT PADA USAHA DAGANG TAHU MAKMUR”

1.2.  Rumusan Masalah
Dalam penulisan ilmiah ini penulisan merumuskan :
            1. Apakah jumlah kuantitas pemesanan bahan baku pada Usaha Dagang Tahu MAKMUR
                 sudah optimum ?
            2. Apakah jumlah kuantitas sesuai dengan waktu pemesanan kembali (lead time) ?

1.3.  Batasan masalah
                 Dalam pembuatan tahu, Usaha Dagang Tahu Makmur menggunakan bahan baku antara lain kacang kedelai, dan air. Untuk penulisan ilmiah ini penulis hanya membatasi pada persediaan bahan baku kacang kedelai untuk periode 2012 yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan Usaha Dagang dalam mengambil keputusan pada pembelian bahan baku dimasa yang akan datang.

1.4.  Tujuan Penelitian
                  Tujuan penulisan ini adalah :
            1. Untuk  mengetahui tingkat Economic Order Quantity (EOQ) baik dalam rupiah
                 maupun dalam kilogram.
            2. Untuk bahan pertimbangan perusahaan dalam pengambilan keputusan pada persediaan
                 pembelian bahan baku dimasa yang akan datang.

1.5.  Manfaat Penelitian
                  Manfaat dari penelitian ilmiah adalah sebagai berikut :
            1. Manfaat Akademis
        Untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai bagaimana pengaruh pesanan yang dilakukan suatu perusahaan terhadap persediaan bahan baku dalam kegiatan produksi.
            2. Manfaat Praktis
        Diharapkan penelitian ini dapat menjadi langkah-langkah untuk evaluasi yaitu, perbaikan dan kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang dilihat dari pengaruh pesanan terhadap persediaan barang.

1.6.  Metode Penelitian
         Adapun metode yang dilakukan penulis dalam penelitian ini diantaranya sebagai   berikut :

         1.6.1. Objek Penelitian
     Objek penelitian penulisan ilmiah adalah Usaha Dagang Tahu Makmur yang berlokasi di Cilodong RT 11/RW 01 Jalan Abdul Galih gang H.Arisan.



1.6.2. Data / Variabel
     Data yang digunakan penulis adalah data primer yang merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang diperoleh melalui observasi produksi tahu.
     Dalam analisis ini, yang menjadi variabel tetapnya adalah pengadaan persediaan bahan baku perbulan tahun 2012 yang dilakukan oleh Usaha Dagang Tahu Makmur seperti biaya pemesanan, biaya penyimpanan, pemesanan bahan baku dan pengadaan bahan baku selama setahun Usaha Dagang Tahu Makmur.

1.6.3. Metode Pengumpulan Data / Variabel
               Metode pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu dengan cara sebagai berikut :
               a. Library Research (Riset Perpustakaan)
           yaitu, penelitian yang dilakukan berbagai literature, dan mengambil data yang diperlukan yang mempunyai hubungan dengan penelitian.
               b.  Field Research (Riset Lapangan)
           yaitu, pengamatan yang dilakukan secara langsung ke tempat pembuatan tahu guna memperoleh data yang diperlukan.

               c. Wawancara
           yaitu, mengadakan wawancara langsung kepada pemilik untuk mendapatkan data asli usaha.

1.6.4. Alat Analisis yang digunakan
                Dalam penulisan ilmiah ini, penulis mencoba menganalisis masalah dengan menghitung pesanan persediaan bahan baku menggunakan alat analisis EOQ (Economic Order Quantity), Reorder Point, dan Safety Stock.

 EOQ= √ 2 DS

         

  Dengan rumus yang digunakan untuk Eqonomic Order Quantity dan Reorder Point sebagai berikut : 





                                                                              
            Dimana :
            EOQ    = Quantity optimum
            R         = Jumlah kebutuhan barang (unit)
            S          = Biaya pemesanan
            H         = h x c = Biaya penyimpanan 






 
                                                                    ROP = d x L + SS
  
           
            Dimana :
            d          = Tingkat kebutuhan per unit-waktu
            L          = Lead time (tenggang waktu)
            SS        = Safety stock (persediaan pengaman)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Data dan Variabel

DATA



Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai sesuatu yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak.




JENIS – JENIS DATA
Ada beberapa jenis data dilihat dari berbagai sisi, seperti:

1.      Menurut cara memperolehnya:
a.       data primer, yaitu data yang dikumpulkan dari tanganpertama dan diolah oleh organisasi atau perorangan
b.      data sekunder, yaitu data yang diperoleh suatu organisasi atau perorangan yang diperoleh dari pihak lain yang telah mengumpulkan dan mengolahnya
2.      Menurut sifatnya:
a.       data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka
b.      data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka
3.      Menurut sumbernya:
a.       data internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan di dalam suatu organisasi seperti negara, perusahaan, departemen, dan lain-lain
b.      data eksternal, yaitu data yang menggambarkan sesuatu di luar organisasi
4.      Menurut waktu pengumpulannya:
a.       cross-section data, yaitu data yang dikumpulkan pada waktu tertentu untuk menggambarkan keadaan waktu itu
b.      time-series data, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau pertumbuhan.


METODE PENGUMPULAN DATA




Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data bisa dibedakan dengan beberapa hal, seperti:

  1. Berdasarkan Setting (Setting Alamiah, Labortorium dengan melalui eksperimen, di rumah dengan mewawancarai responden, seminar, dan lain-lain). 
  2. Berdasarkan sumber data: (Sumber Primer : Sumber yang langsung memberikan data dan Sumber Sekunder : Sumber yang tidak langsung memberikan data). 
  3. Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data dibagi lagi menjadi: Observasi, Wawancara, Dokumentasi dan Triangulasi/Gabungan.
Pengumpulan Data Dengan Observasi

Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.

Macam-macam observasi: (Sanafiah Faisal: 1990)
  • Observasi Partisipatif, yang terbagi menjadi: Observasi yang Pasif, Observasi yang Moderat, Observasi yang Aktif, dan Observasi yang Lengkap.
  • Observasi Terus Terang dan Tersamar
  • Observasi tak Terstruktur


Pengumpulan Data Dengan Wawancara


Menurut Esterberg (2002) : Wawancara adalah merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Teknik Pengumpulan Data Dengan Dokumen
  • Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental yang lain.
  • Dokumen yang dipilih harus memiliki kredibilitas yang tinggi.

Triangulasi
  • Merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
  • Dengan Triangulasi, peneliti sebenarnya mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data.



Teknik-teknik Pengambilan Sampel
    • Teknik sampling secara probabilitas
Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi  sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.


Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
1.      Teknik sampling secara rambang sederhana atau random sampling. Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah  dengan undian.
2.      Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling). Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
3.      Teknik sampling secara rambang proporsional (proporsional random sampling). Jika populasi terdiri dari subpopulasi-subpopulasi maka sample penelitian diambil dari setiap subpopulasi. Adapun cara peng-ambilannya  dapat dilakukan secara undian maupun sistematis.
4.      Teknik sampling secara rambang bertingkat. Bila subpoplulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan sampel sama seperti pada teknik sampling secara proportional.
5.      Teknik sampling secara kluster (cluster sampling) Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi  yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sample semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage sampling.
    • Teknik sampling secara nonprobabilitas.
Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik pengambilan sample yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar. Beberapa jenis atau cara penarikan sampel secara nonprobabilitas adalah sebagai berikut.
    1. Purposive sampling   atau  judgmental sampling  Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang dietapkan peneliti.  
    2. Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju). Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sample pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju. 
    3. Quota sampling (penarikan sample secara jatah). Teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah ditentukan. Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.
    4. Accidental sampling  atau convenience sampling Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan.  


VARIABEL




Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi fokus di dalam suatu penelitian. Menurut F.N. Kerlinger variabel sebagai sebuah konsep. Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai yang bermacam-macam. Suatu konsep dapat diubah menjadi suatu variabel dengan cara memusatkan pada aspek tertentu dari variabel itu sendiri.




MACAM-MACAM VARIABEL




1.        Variabel Kuantitatif, terbagi atas;
A.    Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan.
Contoh:
ü  Kehadiran : hadir, tidak hadir
ü  Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
B.     Variabel kontinum, terbagi atas;
ü  Variabel  Ordinal : variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak pandai.
ü  Variabel Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km, sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
ü  Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi. 

2.   Variabel Kualitatif
Merupakan variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka.
Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.


3.  Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

4.    Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.

5.    Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai
variabel independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.

6.    Variabel Intervening (Antara).
Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur. Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).

7.    Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.


SUMBER:



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Hipotesis dalam Penelitian

PENGERTIAN HIPOTESIS

Hipotesis berasal dari bahasa Yunanihypo = di bawah; thesis = pendirian, pendapatyang ditegakkan, kepastian. Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadarteliti, dan terarah. Dalam penggunaannya sehari-hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada perbedaan makna di dalamnya.


Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti.  Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut.  Dalam upaya pembuktian hipotesis,peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen.] Hipotesis yang telah terujikebenarannya disebut teori

JENIS-JENIS HIPOTESIS





Menurut Suharsimi Arikunto, jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan menjadi dua yaitu :
1. Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y,  atau  adanya perbedaan antara dua kelompok.
2. Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho. Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam  penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol).
Contoh Hipotesa yang diajukan dalam penulisan penelitian.
Hipotesis Kerja (H1)  ” Adanya pengaruh harga, kualitas, dan citra merek terhadap keputusan pembelian kamera digital Canon di Kota Depok”.
Hipotesis Nihil (H0) ” Tidak adanya pengaruh harga, kualitas, dan citra merek terhadap keputusan pembelian kamera digital Canon di Kota Depok”.

FUNGSI HIPOTESIS DALAM PENELITIAN

Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu
  1. Untuk menguji teori,
  2. Mendorong munculnya teori,
  3. Menerangkan fenomena sosial,
  4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
  5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.
CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :

1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :
- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.

- Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.

- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.

- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.


Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
http://lirikansibuta.blogspot.com/2010/04/pengertian-hipotesis.html


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments